Apa itu Fimosis dan Bagaimana Ciri-Cirinya?

Ayah Bunda, apakah si kecil sering mengeluh kesakitan saat buang air kecil? Waduh, bisa jadi si kecil mengidap fimosis tuh Ayah Bunda.

Apa itu Fimosis?

Fimosis adalah suatu kondisi di mana kulit kulup terlalu ketat untuk ditarik kembali melewati kepala penis. Kondisi ini dapat menjadi masalah ketika timbul gejala berupa nyeri dan bengkak.

Mengidap fimosis belum tentu menjadi masalah. Bayi pada umumnya menderita fimosis saat lahir, dan kulupnya yang ketat biasanya akan mengendur seiring bertambahnya usia tanpa pengobatan. 

Fimosis menjadi masalah jika menimbulkan gejala, seperti lubang kencing menjadi kecil atau si kecil tidak dapat menarik kulup cukup untuk membersihkan area di kepala penis.

Apa saja Jenis Fimosis?

Ada dua jenis fimosis, yaitu

1.Fimosis fisiologis. 

Fimosis fisiologis lebih sering terjadi pada anak-anak. Biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia.

2.Fimosis patologis (bawaan). 

Infeksi, peradangan atau jaringan parut menyebabkan fimosis patologis. Lichen sclerosus adalah penyebab umum.

Apa Saja Gejala Fimosis?

Gejala utama atau ciri utama fimosis adalah kulit kulup penis tidak dapat ditarik kembali dari kepala penis. Namun ada beberapa gejala fimosis lainnya yang dapat menimbulkan masalah yaitu:

• Perubahan warna (merah, ungu, coklat tua atau hitam), yang mungkin terjadi jika terjadi iritasi atau infeksi.
• Pembengkakan, yang mungkin terjadi jika terjadi iritasi atau infeksi.
• Nyeri atau nyeri.
• Nyeri saat buang air kecil (disuria).
• Aliran kencing lemah.
• Terdapat darah dalam kencing (hematuria).
• Terdapat smegma pada kepala penis.
• Nyeri saat ereksi atau berhubungan seksual.

Bagaimana Cara Mengobati Fimosis

Fimosis fisiologis biasanya tidak memerlukan pengobatan. Dalam kebanyakan kasus, si kecil akan tumbuh dewasa dan kulit kulup penis akan terlepas dengan sendirinya.

Namun jika kondisi fimosis parah dan menimbulkan ketidaknyamanan (fimosis patologis) maka tindakan perawatan perlu dilakukan.

Perawatan pertama pada fimosis patologis biasanya pemberian krim atau gel kortikosteroid topikal pada kepala penis. Selain itu, Ayah Bunda mungkin harus mulai meregangkan kulup penis si kecil sekitar dua minggu setelah mulai menggunakan krim kortikosteroid dengan cara menarik kulup ke belakang dengan lembut, sejauh mungkin tanpa menimbulkan rasa sakit.

Pemberian antibiotik juga akan dilakukan jika si kecil mengalami infeksi pada kulup penis.

Jika cara tersebut tidak berhasil, tindakan sunat atau khitan diperlukan untuk mengatasi fimosis pada si kecil.

Bagaimana Cara Mencegah Fimosis?

Tidak ada cara untuk mencegah fimosis fisiologis. Hampir semua bayi yang baru lahir mengidapnya. Sedangkan fimosis patologis dapat dicegah dengan sunat atau khitan.

Cara pertama untuk mencegah fimosis adalah menjaga kebersihan kepala penis si kecil. Infeksi karena kotoran pada kepala penis adalah penyebab paling umum dari fimosis patologis. 

Cara menjaga kebersihan kepala penis sebenarnya cukup mudah, yaitu

1. Menarik kulup penis ke belakang seluruhnya setiap kali si kecil buang air kecil.
2. Menarik kulup penis ke belakang  dan membersihkan bagian bawahnya setiap kali mandi atau berendam.
3. Pastikan untuk mengembalikan kulup penis ke posisi semula melewati kepala penis setelah selesai buang air kecil atau mandi.

Kesimpulan

Fimosis adalah suatu kondisi di mana kulit kulup terlalu ketat untuk ditarik kembali melewati kepala penis dani dapat menjadi masalah ketika timbul gejala berupa nyeri dan bengkak. Ada dua jenis fimosis yaitu fimosis fisiologis yang akan sembuh dengan sendirinya dan fimosis patologis yang memerlukan tindakan khusus untuk menyembuhkannya.

Bantuan Medis

Jika Ayah Bunda memerlukan tindakah khusus sunat atau khitan untuk mengobati fimosis pada si Kecil, Ayah Bunda bisa menghubungi SunatLem Center untuk melakukan konsultasi atau reservasi tindakan khitan.